Cloud Computing
1.
Pengertian Cloud Computing
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah di
mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan
secara sementara di komputer pengguna atau client seperti desktop, komputer
tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan
lain-lain.
Cloud
Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer
(komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan (cloud) adalah
metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram
jaringan komputer.
Komputasi
awan (Cloud Computing) adalah suatu konsep umum tren teknologi terbaru lain
yang dikenal luas mencakup SaaS, Web 2.0 dengan tema umum berupa ketergantungan
terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai
contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses
melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di
server.
Sebagaimana
awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud
Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait
teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),
sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (di dalam awan) tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
2. Sejarah
Cloud Computing
Konsep awal Cloud Computing muncul pertama kali pada
tahun 1960 oleh John McCarthy yang berkata “komputasi suatu hari nanti akan
menjadi sebuah utilitas umum” ide dari cloud computing sendiri bermula dari
kebutuhan untuk membagikan data untuk semua orang di seluruh dunia. Mohamed
J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan semua orang untuk dapat
mengakses apa saja di mana saja. Dengan munculnya grid computing, cloud
computing melalui internet menjadi realitas.
Cloud computing adalah sebuah mekanisme dimana
kemampuan teknologi informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan
sebagai layanan berbasis internet yang memungkinkan kita “meenyewa” sumber daya
teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui
internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan
oleh kita saja.
Cloud computing merupakan evolusi dari
vrtualization,service oriented architecture, autonomic dan utily computing.
Cara kerja dari cloud computing bersifat transparan, sehingga end-user tidak
perlu pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur dari cloud computing
untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka .merka hanya
perlu tahu bagaimana cara mengaksesnya.
Cloud
computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi
fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan
Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui
jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul
“Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab
atas pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun
1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini
dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di
manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu
terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para
pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di
antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang
akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah
ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak
tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan
Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup
besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud
computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah
karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis
adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus
pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan
berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan
teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di
komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa
komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu
lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya.
Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk
perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari
komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti
Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam
bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”,
menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor
utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain
matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan
tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi
cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada
para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang
lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui
cloud”.
3.
Manfaat
Menggunakan Cloud Computing
Dengan
adanya cloud computing akan mengubah paradigma perusahaan ataupun organisasi IT
dalam memandang investasi teknologi komunikasi
informasi. "Investasi untuk modal kapital berubah
menjadi biaya operasional dengan besaran
yang lebih efisien akibat adanya cloud
computing,dan Ini membuat para pengguna
(user) bebas berkreasi dan tidak perlu
menyediakan infrastruktur (data center, processing power, storage, sampai ke
aplikasi desktop) untuk dapat memiliki sebuah sistem, karena semuanya sudah
disediakan secara virtual
Disaat
ini kebutuhan akan pemakaian , pemeliharaan dan keamanan sistem
informasi
semakin meningkat, mendorong perusahaan ataupun organisasi untuk meningkatkan dan
mengamankan sistem mereka, namun Karena perusahaan ataupun organisasi tidak memiliki sumber daya yang besar untuk membeli sistem untuk keperluan mereka dan bahkan untuk memelihara sistem informasi mereka ,terlebih lagi untuk mengamankan sistem tersebut maka kemungkinan besar Cloud Computing akan menjadi pilihan pertama dan kemungkinan besar akan berkembang, khusunya di Indonesia.
semakin meningkat, mendorong perusahaan ataupun organisasi untuk meningkatkan dan
mengamankan sistem mereka, namun Karena perusahaan ataupun organisasi tidak memiliki sumber daya yang besar untuk membeli sistem untuk keperluan mereka dan bahkan untuk memelihara sistem informasi mereka ,terlebih lagi untuk mengamankan sistem tersebut maka kemungkinan besar Cloud Computing akan menjadi pilihan pertama dan kemungkinan besar akan berkembang, khusunya di Indonesia.
Bahkan
dengan Cloud Computing, mereka (perusahaan / organisasi) hanya menyewa layanan
atau jasa dari penyedia Cloud Computing.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya dengan Cloud Compuitng ini dapat
mengurangi investasi awal dari sebuah perusahaan atau organisasi yang
membutuhkan pememakaian, pemeliharaan dan keamanan sistem informasi yang lebih
baik.
Dalam
hal ini investasi yang besar bagi
sebuah perusahaan atau organisasi akan berubah
menjadi suatu sistem operasional yang mudah dikelola, bahkan penyedia jasa
seperti Software as a Service (SaaS) yand ada di Cloud dapat menawarkan
harga yang sangat rendah karena faktor ekonomi.
Dengan
Cloud Computing kita tidak perlu lagi dikuatirkan dengan adanya
kompleksitas Teknologi saat ini. Perusahaan dan organisasi yang dalam
usahanya menggunakan Teknologi Informasi tidak perlu takut dengan hal-hal yang dapat
mengancam keamanan sistem informasi mereka dan bahkan
dalam hal peng-updatetan suatu Teknologi
atau aplikasi yang dipakai, karena semuanya itu bisa
diserahkan kepada penyedia layanan di Cloud Computing.
Cloud
Computing jangan dijadikan sebagai ―Core Business‖
bagi sebuah perusahaan tapi sebaliknya jadikan-lah Cloud
Computing ini sebagai ―Support Business‖,
prinsip ini yang benar karena Cloud Computing sebagai
penunjang suatu perusahaan dalam mengelola sistem
informasi yang ada di perusahaan tersebut
dengan maksud dan tujuan untuk kelangsungan bisnis dari
perusahaan tersebut, karena Cloud Computing memberikan solusi bagi perusahaan
untuk meringankan operasional perusahaan tersebut dalam hal pengolahan data.
1. Skalabilitas
- Mudah meningkatkan kapasitas, sebagai kebutuhan
komputasi berubah,
tanpa membeli peralatan tambahan.
tanpa membeli peralatan tambahan.
2. Accessibility
- Akses data dan aplikasi melalui internet dari mana saja. Mengurangi
Biaya
3.
Shift Beban - Free staf
TI internal dari pembaruan dan isu-isu
konstan.
Keprihatinan
utama mengenai cloud computing adalah
keamanan dan kehandalan. Banyak organisasi mengalami
kesulitan mempercayai informasi mereka dengan vendor
pihak ketiga, dan juga penyedia dipublikasikan
padam telah meningkatkan keprihatinan mereka
mengevaluasi kebutuhan komputasi Anda, penting untuk mempertimbangkan
baik manfaat dan risiko dari Cloud Computing.
Sebagai
contoh, data-kerugian yang mungkin baik itu dalam Cloud Computing
dan sistem perusahaan tradisional, tetapi
dalam banyak kasus vendor Cloud Computing akan
memiliki lebih banyak sumber daya yang
tersedia dengan cepat dan akurat memperbaiki kegagalan
ini.
Selain
itu dengan teknologi Cloud Computing
(komputasi awan) akan memberikan dampak lebih ekonomis
dan sumber daya IT yang digunakan lebih efisien, saat aplikasi
bisnis dioperasikan dalam suatu lingkungan. Jasa Cloud adalah
bisnis yang paling cepat tumbuh dan
berkembang pendekatannya untuk memberikan aplikasi
dan layanan dari mana saja ke
pelanggan apapun, pada perangkat apapun. Sebuah pergeseran
yang terjadi dengan komputasi awan yang membentang di alam teknologi dan
bisnis, sebuah pergeseran yang dramatis akan mengubah bisnis dan bagaimana
menggunakan teknologi untuk memenuhi persyaratan.
Dengan
Cloud Kemampuan untuk menangani tugas-tugas
penting, dapat dilakukan lebih efisien oleh
karena dilakukan oleh pihak ketiga,
apakah mereka merupakan inti atau bukan inti
dengan bisnis anda, adalah sebuah model
bisnis yang umum dan merupakan layanan yang bisa
menguntungkan anda.
4.
Karakteristik
Cloud Computing
Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud
computing, semakin banyak perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan
layanan cloud computing. Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna
untuk memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud computing
atau bukan. Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat diintisarikan
bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang memiliki 5 karakteristik
berikut ini.
A.
On-Demand Self-Services
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui
mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan
penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan
layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar
secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
B.
Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan
saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam
contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet,
saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop,
warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
C.
Resource Pooling
Sebuah
layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber
daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh
berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien,
sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
D.
Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat
menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila
pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi
CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila
kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka
apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas
harus dapat dinaikkan dengan cepat.
E.
Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan
secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap
diingat bahwa layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga
harus terukur dengan baik.
5.
Sistem
Kerja Cloud Computing
Ketika
berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua
bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama lain melalui
jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna komputer
(user), atau klien (client), melihat. Bagian belakang adalah “cloud” bagian
dari sistem.
Ujung
depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi yang
diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem komputasi awan
semua memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti Web-based e-mail
program memanfaatkan browser Web yang ada seperti Internet Explorer atau
Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi unik yang menyediakan akses jaringan
untuk klien.
Di
ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan
data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer
system dapat mencakup hampir semua program komputer yang
dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video game. Biasanya, setiap
aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.
Sebuah
server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk
memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan
yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang
disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk
berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada
kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya
tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut
virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server,
virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.
6.
Jenis layanan yang
Disediakan Cloud Computing
Secara
umum, layanan Cloud Computing dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu aplikasi /
perangkat lunak, platform, dan infrasturktur ( Software as a Service, Platform
as a Service, dan Infrastructure as a Service)
A.
Infrastructure as
Service
Hal ini meliputi seluruh penyediaan infratruktur IT seperti fasilitas data
center, storage, server, grid untuk virtualized server, dan seluruh komponen
networking yang ada didalam sistem cloud yang dikelola pihak ketiga. Sebagai
pengguna, Pelanggan hanya perlu login ke sebuah interface yang disiapkan oleh
provider dan memilih sendiri spesifikasi layanan yang dibutuhkan lalu
membayarnya sesuai kapasitas yang dipakai, pelanggan tidak perlu menunggu lama
untuk dapat menggunakan server sesuai kapasitas yang dibutuhkannya. Sinonim
lainnya adalah Hardware as a Service. Secara sederhana, kita “menyewa”
infrastruktur atau hardware provider Cloud Computing, seperti server space,
network equipment, memory, CPU cycle, dan storage.
Ada kasus ketika
konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak sesuai dengan keinginan kita.
Kita berniat menggunakan aplikasi yang memerlukan konfigurasi server yang unik
dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita
dapat menggunakan layanan cloud computing tipe Infrastructure as a Service
(IaaS).
Pada IaaS, penyedia
layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan
storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak
memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi,
maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.
Jadi, layanan IaaS
dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-premise ke data
center millik penyedia IaaS ini. Para vendor cloud computing lokal rata-rata
menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private Server.
B.
Platform-as-a-service
Adalah development platform berbasis web, dimana Anda bisa
menggunakannya untuk membuat sebuah aplikasi web. PaaS akan membuka kesempatan
bagi para developer dari berbagai tingkat pengetahuan, untuk mengembangkan
aplikasi secara cepat dan murah.
Selain itu, aplikasi yang dihasilkan bisa langsung dideploy dengan mudah,
tanpa harus melibatkan tenaga ahli untuk melakukannya,memungkinkan developer
untuk menghilangkan kekhawatirkan mengenai kebutuhan operating
system,infrastructure scaling, load balancing dan lainnya, sehingga mereka
tetap fokus pada application developmentnya. Contohnya adalah Google AppEngine,
yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform
Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django.
Sering terjadi,
suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat memenuhi kebutuhan
proses bisnis kita. Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan
sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis kita. Nah, pada skenario ini,
kita dapat menggunakan jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS).
Pada PaaS, kita
membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema database
yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-server milik
penyedia jada PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa
platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga
sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil,
kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya.
Jika kita adalah
perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif lain. Alih-alih
memasang software di server konsumen, kita bisa memasang software tersebut di
server milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk
langganan. Dengan kata lain, kita membuat sebuah SaaS.
Singkatnya,
dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS
tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan
Amazon Web Services
C.
Software-as-a-service
Adalah software atau aplikasi web-based interface, yang dideploy di sisi
pihak ketiga, sehingga dapat diakses melalui jaringan oleh setiap pelanggan.
Anda tidak perlu melakukan deployment aplikasi dari awal, tidak perlu membayar
lisensi software, maupun membeli seperangkat server untuk menjalankan aplikasi
yang Anda butuhkan. Anda cukup membayar aplikasi sesuai dengan penggunaan per
user yang dibayar secara rutin dengan mekanisme OPEX. Karena aplikasi ini
berbasis web, maka Anda hanya butuh koneksi internet dan sebuah browser untuk
menjalankannya. Contoh SaaS yaitu layanan CRM online Salesforce.com,
Zoho.com, dengan harga yang sangat terjangkau, menyediakan layanan SaaS yang
cukup beragam, mulai dari layanan word processor seperti Google Docs, project
management, hingga invoicing online. Layanan akunting online pun tersedia,
seperti yang diberikan oleh Xero.com dan masih banyak lagi. IBM dengan
Lotuslive.com nya dapat dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area
kolaborasi/unified communication. Sayangnya untuk pasar dalam negeri sendiri,
masih sangat sedikit yang mau ber investasi untuk menyediakan layanan saat ini.
Sebenarnya
kita sudah akrab dengan layanan cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail,
Google Search, Bing, atau MSN Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah
Google Docs ataupun Microsoft Office Web Applications yang merupakan aplikasi
pengolah dokumen berbasis internet.
Di
dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM
yang merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup
hardware dan software CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com
maupun Microsoft CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari
mana saja melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun
aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade.
Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran
biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan
kata lain, pay as you go, pay per
use, per seat.
7.
Tipe-Tipe Cloud Computing
Merujuk ke kata “Private”, Private Cloud sebenarnya
menunjukkan suatu layanan cloud yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan suatu
enterprise atau perusahaan, dan bisa jadi layanan cloud ini di-hosting pada
Datacenter milik Cloud Provider seperti pada Amazon’s Elastic Compute Cloud
(EC2) atau Simple Storage Service (S3) maupun Datacenter milik enterprise itu
sendiri, yang jelas layanan cloud ini tidak bisa diakses secara umum atau bukan
layanan yang terbuka buat publik dan hanya bisa diakses oleh enterprise itu
sendiri. Dan setiap enterprise mempunyai kontrol langsung atas setiap aspek
pelaksanaan Cloud: perangkat keras, jaringan, sistem operasi dan perangkat
lunak lain yang digunakan untuk menciptakan Cloud itu sendiri; cara penerapan
keamanan, bahkan API yang digunakan (yaitu jika menggunakan sistem open
source). Jadi kesimpulannya Private Cloud adalah infrastruktur
layanan cloud yang dioperasikan hanya untuk sebuah
enterprise/organisasi/perusahaaan tertentu, pelanggannya biasanya perusahaan
dengan skala besar, infrastruktur dapat dikelola oleh perusahaan itu sendiri
atau oleh pihak ketiga dan lokasi bisa on-site atau off-site.
Sebuah public cloud, atau external cloud, adalah
bentuk paling umum dari Cloud Computing, di mana layanan yang dibuat tersedia
untuk masyarakat umum dengan cara pay-as-you-go. Pelanggan, baik itu
merupakan pengguna individu maupun perusahaan mengakses layanan yang disediakan
oleh penyedia pihak ketiga melalui internet, dimana sumber daya komputasi
seperti aplikasi, sistem penyimpanan, dan jaringan yang diakses berbagi dengan
banyak pelanggan yang berbeda.
Model public cloud secara luas diterima dan diadopsi
oleh banyak perusahaan karena vendor public cloud terkemuka seperti Amazon,
Microsoft dan Google, memiliki infrastruktur yang telah dilengkapi dengan
sejumlah besar data center, memungkinkan pengguna untuk secara bebas menentukan
seberapa besar sumber daya komputasi yang mereka sewa dan membayar sesuai
dengan apa yang mereka pergunakan.
Public cloud sangat memperhatikan efisiensi,
fleksibilitas dan keamanan. Yang paling utama adalah keamanan, walaupun berada
dalam lingkungan cloud yang sama, antara satu pelanggan dengan pelanggan lain
tidak bisa saling melihat data satu sama lain. Hybrid
cloud, merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud
(private, community, atau public).
Meskipun secara entitas mereka tetap berdiri
sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang
memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu. Misalnya,
mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa
dipertahankan pada level yang optimal.
Menurut lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari
Cloud Computing sendiri masih mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti
pasarlah yang akan menentukan model mana yang akan bertahan.
Namun semua sepakat bahwa cloud computing akan menjadi
masa depan dari dunia komputasi. Bahkan lembaga riset bergengsi Gartner Group
juga telah menyatakan bahwa Cloud Computing adalah wacana yang tidak boleh
dilewatkan oleh seluruh pemangku kepentingan di dunia TI.
8.
Kelebihan
Dan Kelemahan Cloud Computing
Kelebihan :
Sebagai
suatu teknologi baru pasti mengundang pro dan kontra, begitu juga dengancloud computing. Pro dan kontra tersebut terjadi karena tidak
lepas dari kelebihan dan kekurangan yang ada dari system teknologi baru
tersebut, berikut kelebihan dari Cloud Computing:
A.
Kemudahan
Akses
Ini
merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing, yaitu kemudahan
akses. Jadi kita tidak perlu berada pada suatu computer yg sama untuk melakukan
suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data kita berada pada server cloud.
B.
Fleksibilitas
Hampir
sama seperti contoh di atas, data yg kita perlukan tidak harus kita simpan di
dalam harddisk atau storage computer kita. Dimanapun kita berada, asalkan
terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita karena berada pada server
cloud.
C.
Penghematan
(Tanpa investasi awal)
Pastinya
dengan adanya cloud computing, akan memungkinkan bagi perusahaan untuk
mengurangi infrastruktur IT yang pastinya memerlukan investasi yang besar, baik
berupa investasi hardware, software, maupun human resourcesnya.
D.
Mengubah
CAPEX Menjadi OPEX
CAPEX
= Capital Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan OPEX = Operational
Expenditure (pengeluaran modal). Seperti kelebihan sebelumnya, ini masih
seputar masalah keuangan. Jadi dengan menggunakan teknologi cloud computer ini,
kita tidak harus melakukan pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan
pengeluaran operational.
E.
Lentur
dan Mudah Dikembangkan
Sesuai
dengan salah 1 karakter cloud computing yaitu Rapid Elasticity, maka ini juga
merupakan salah 1 kelebihan cloud computing. Jadi customer bisa dengan mudah
menaikkan atau menurunkan resource yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost
yang mereka keluarkan.
F.
Fokus
pada bisnis bukan pada TI
Dengan
mempercayakan semua pengelolaan seputar IT pada cloud service provider, maka
kita akan lebih focus pada bisnis kita bukan pada pengelolaan IT nya.
Dengan
banyaknya kelebihan di atas Cloud Computing juga memeiliki kekurangan yaitu
ketergantungan akan koneksi Internet. Sehingga membutuhkan koneksi dengan
kecepatan yang tinggi agar dapat memanfaatkan(mengambil) file yang berukuran
besar.
Kelemahan
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai
sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan
yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber
daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud
computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka
perusahaan akan mengalami kerugian besar.
Referensi
http://septialutfi-1102412108-03.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar