Sabtu, 14 November 2015

Perbandingan Mesin Boxer Dengan Mesin Inline



Mesin Boxer


Mesin flat (juga dikenal dengan mesin boxer) adalah sebuah konfigurasi mesin pembakaran dalam yang pistonnya bergerak secara horizontal. Crankshaftnya ada satu dan silindernya diletakkan di sisi kiri dan kanan, membentuk sudut 180 derajat. Konsep mesin ini sendiri ditemukan oleh ahli teknik Jerman Karl Benz tahun 1896, 8 tahun setelah ia menemukan mobil pertamanya yang sukses. Tipe ini menjadi superior dalam hal getaran dibanding mesin in-line, tetapi memiliki kelemahan, dikarenakan memiliki 2 ruang silinder sehingga membutuhkan 2 kali jumlah camshaft dibanding in-line dan crankshaft lebih rumit untuk dibuat.

Mesin Inline


Dalam konfigurasi sebuah mesin, mesin segaris adalah sebuah mesin pembakaran dalam yang semua silindernya terletak segaris. Mesin seperti ini sudah banyak digunakan di dunia otomotif, penerbangan, dan lokomotif. Mesin segaris lebih mudah dibuat dari mesin jenis lainnya, seperti mesin flat atau mesin V karena hanya membutuhkan satu cabang silinder dan crankshaft. Mesin ini juga membutuhkan cylinder head dan camshaft yang lebih sedikit.
Konfigurasi mesin sejajar ini paling banyak dijumpai pada mobil-mobil dengan volume langkah 2.4 liter. Pada umumnya batas volume langkah untuk mesin segaris 4 adalah sekitar 2.7 liter. Akan tetapi pada aplikasi industri, seperti truk kecil dan traktor banyak mesin empat silinder yang digunakan dengan volume langkah lebih dari 4.6 liter.
Sebuah mesin segaris lebih mudah untuk dibuat dibandingkan dengan mesin horisontal berlawanan atau mesin V karena blok silinder dapat dibuat dari pengecoran logam tunggal serta membutuhkan camshaft dan kepala silinder yang lebh sedikit. Mesin segaris juga volumenya jauh lebih kecil daripada desain seperti radial, dan dapat diletakkan di sembarang arah. Konfigurasi sejajar lebih sederhana dibanding bentuk V.

Perbandingan Mesin Boxer dengan Mesin Inline
Kelebihan dan Kekurangan Mesin Boxer
Kelebihan
Kekurangan
  1.  Lower Center of Gravity, yang menciptakan handling yang luar biasa ditikungan yang rapat, keseimbangan yang lebih baik dan mengurangi gejala body-roll.
  2. Minim getaran mesin.
  3. Tingkat efisiensi mesin lebih baik.
  4.  Mesin Boxer selalu terlumasi dibandingkan tipe mesin lain.
  5. Jika mengalami kecelakaan, mesin akan terputus dan jatuh kebawah, jauh dari pengemudi dan penumpang.



  1. Berat piston berpengaruh dalam menambah gaya gesek pada silinder.
  2. Bahan bakar yang masuk kedalam mesin melalui karburator tidak terlalu lancar.


Kelebihan dan Kekurangan Mesin Inline
Kelebihan
Kekurangan
  1. Mudah dipasang dan mudah diservis.
  2. Bahan bakar yang masuk kedalam mesin melalui karburator akan lebih lancar.
  1. Keseimbangan mesin ketika handling yang kurang.
  2. Makin banyak jumlah silinder, maka mesin akan bertambah panjang sehingga membuat dimensi semakin besar dan membutuhkan ruang mesin yang lebih panjang juga.

https://domsavmania.wordpress.com/materi-dan-buku-teknik-mesin/motor-bakar/susunan-silinder/
http://subaru-bali.blogspot.co.id/2014/11/apa-kelebihan-mobil-subaru-dari-merk.html?m=1



Sabtu, 07 November 2015

Perbandingan Mesin Duke dengan Mesin Rotary



Mesin Duke


Mesin Duke piston aksial sedang dalam pengembangan di Selandia Baru sejak tahun 1993 ini memiliki bukti dari-konsep prototipe yang dibangun dan telah dijalankan diuji di University of Auckland pada tahun 1996. Pada tahun 1999, mesin V1-versi dipasang di mobil untuk pengujian. Pada tahun 2004, prototipe 993 cc dilakukan uji daya tahan pada 6500 rpm selama 30 jam. Pada tahun 2006, mesin prototipe 3.0L V3 diuji dynotest  di University of Auckland.
Pada tahun 2010, mesin V3 dilakukan uji coba pada JetA1 / bahan bakar minyak tanah  dan bahan bakar berat sebagai pemicunya dan dinyalakan diatas dynotest di University of Auckland. Pada tahun 2012, mesin V3i generasi berikutnya berjalan dengan sukses pada bahan bakar kerosin atau minyak tanah  dan gas  dan pengembangannya dilakukan bersama dengan Mahle Powertrain di AS.


Mesin Duke hanya memiliki tiga saluran pembuangan alias exhaust. Demikian juga dengan sistem pengapian dari businya hanya terdapat 3 unit. Setelah melihat lebih dalam, sistem kerjanya mengadopsi model aksial atau memutar. Tapi berbeda dengan sistem mesin rotary yang diadopsi di mobil Mazda. Mesin Duke tetap menggunakan lima unit blok silinder. Kelima blok silinder ini akan bergiliran mendapatkan pembakaran. Begitu juga dengan giliran penyemprotan bahan bakar.

Mesin Rotary


Mesin rotary adalah sebuah mesin hasil inovasi dari seorang ahli mesin jerman yang bernama Felix Wankel pada tahun 1924 dimana pada saat  itu mesin rotary di kerjakan pada sebuah laboratorium kecil di jerman(mazda). Mesin rotary merupakan salah satu mesin yang unik karena bentuk dari pada pistonnya adalah berbentuk segitiga. Mesin rotary pertama kali keluar pada tahun 1957(mazda). Mesin ini merupakan mesin yang efisien dalam bentuk serta memiliki tenaga dan torsi yang besar, tetapi meiliki efek samping yaitu boros bahan bakar dan emisi gas buang yang cukup tinggi. Para insinyur mazda sedang berusaha keras untuk mengembangkan mesin rotary agar menjadi lebih efisien dan memiliki tenaga yang lebih besar seperti mesin rotary pada mazda RX-7 yang memiliki tenaga sangat besar pada kelasnya sekitar 280 Hp dengan cc 1300 untuk tipe mesin 13-B dengan rotor kembar.


Perbandingan Mesin Duke dengan Mesin Rotary
Mesin
Duke
Rotary
Bentuk Piston
Silinder
Segitiga
Kapasitas Mesin
1000cc
1300cc
Kompresi
1 : 14
1 : 7
Tenaga (Hp)
125 Hp
232 Hp
Bahan Bakar
Bensin
Bensin

Kelebihan dan Kekurangan Mesin Duke
Kelebihan
Kekurangan
  1. Sekiar 20 persen lebih ringan.
  2. Memiliki bagian yang bergerak lebih sedikit karena tidak ada katup yang diperlukan.
  3. Memiliki daya output yang lebih besar per pon.
  4. Memiliki keseimbangan yang luar biasa, karena menghilangkan kebutuhan akan counterbalancers.
  5. Dan yang utama adalah Multi-bahan bakar .


1.     Ukuran mesin relative besar.

Kelebihan dan Kekurangan Mesin Rotary
Kelebihan
Kekurangan
  1.  Mesinnya kompak & keluaran tenaga yang dihasilkan cukup besar.
  2. Torsi yang besar pada putaran tinggi, tenaga yang besar.
  3. Ukuran mesin yang relative lebih ramping.

  1. Boros bahan bakar. Mirip dengan mesin 2 tak.
  2. Boros oli & kadar emisi yang cukup tinggi.



Referensi