Selasa, 07 Oktober 2014

Evolusi Komputer Dari Generasi Ke Generasi




Evolusi Komputer

Komputer barasal dari kata to compute yang berarti menghitung. Jika kita mempelajari sejarah perkembangan computer, maka kita tidak bias lepas dari sejarah perkembangan alat hitung. Hal ini karena pada prinsipnya computer itu sama dengan alat hitung. Sejarah perkembangan computer berawal dari dikenalnya suatu alat hitung sederhana yang desebut dengan sempoa. Selanjutnya pada tahun 1917 John Napier menemukan cara menghitung dengan bael bujur sangkar yang terdiri dari 9x9 kolom yang masing-masing berisikan angka 1 sampai 9 yang dikenal dengan tulang-tulang Napier. Ditahun 1621 ditemukan slide rule yang merupakan arah maju pada lalat hitung yang bersifat mekanis.
Blaise Pascal, seorang ahli metematika menemukan kalkulator roda numeric untuk membantu ayahnya penghitungan pajak. Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan pascaline. Pascaline menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Pada tahun 1694, seorang matimatikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz memperbaiki pascaline dengan membuat mesin yang dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian. Alat ini dikenal dengan nama Leibnitz Calculation Machine.
Awal mula computer yang sebenarnya dibentuk oleh seorang professor matematika Inggris, Charles Babbage. Charles Babbage membuat mesin diferensial yang digunakan untuk melakukan perhitungan persamaan diferensial. Dengan menggunakan tenaga uap, mesin itu dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi dan dapat langsung mencetak hasilnya secara otomatis. Setelah bekerja dengan menggunakan mesin diferensial selama sepuluh tahun, Babbage membuat computer general purpose yang pertama, yang disebut  analytical engine. Analytical Engine merupakan alat komputasi pertama yang menggunakan kartu yang dilubangi untuk menyimpan data.
Herman Hollerith pada tahun 1890 dari biro sensus Amerika berhasil menciptakan mesin punched card counting yang menggunakan punch card sebagai media datanya. Penemuan punch card ini merupakan penemuan yang gemilang dalam sejarah computer, sehingga Herman Hollerith dijuluki sebagai bapak computer modern. Pada tahun 1944 Howard Aiken dari Harvard University yang bekerja sama dengan International Business Machine (IBM), berhasil membuat sebuah mesin computer yang mampu melaksanakan serentetan operasi aritmatika secara otomatis. Mesin ini dinamakan Mark 1.

Komputer Generasi Pertama
Komputer generasi pertama dikembangkan pada saat Perang Dunia Kedua. Komputer generasi ini memiliki ciri bahwa operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap computer memiliki program kode biner yang berbeda yang disebut bahasa mesin. Hal ini menyebabkan computer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Komputer generasi ini memerlukan banyak sumber daya. Contohnya adalah electronic numerical integrator and Computer (ENIAC) yang membutuhkan daya 160 kW. Ciri lain dari computer generasi pertama adalah penggunaan tube vacuum yang membuat computer pada masa tersebut berukuran sangat besar. Selain itu computer pada masa itu pun memiliki silinder magnetic yang digunakan untuk menyimpan data.Yang termasuk computer generasi pertama adalah, Mark 1, Mark 2, Mark 3, IBM 702, IBM 704, IBM 709, Eniac, Edvac, UNIVAC 1, UNIVAC 2, Datamatic 1000, CRC, NRC 102A, NRC 102D, Bicmac, Bizmac 2.

Komputer Generasi Kedua
Pada computer generasi kedua, tube vakum telah digantikan oleh transistor. Akibatnya, ukuran computer berkurang drastic. Pada computer generasi kedua telah terjadi pula pengembangan memori anti magnetik yang membantu pengembangan computer menjadi lebih kecil, lebi cepat, lebih dapat diandalkan, dan dapat menghemat energy dibanding pendahulunya. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singkatan untuk menggunakan kode biner. Computer generasi kedua telah memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan computer pada saat ini, seperti: printer, penyimpanan data dalam disket, memori, system operasi, dan program. Pada masa ini juga mulai bermunculan beberapa bahasa program. Bahasa program ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang mudah dipahami manusia. Bahasa pemrograman yang bisa digunakan adalah Common Business-Oriented Language (COBOL), dan Formula Translator (FORTRAN). Seiring dengan itu, berbagai macam karir baru seperti: programmer, analysis, dan ahli system computer bermunculan.Yang termasuk computer generasi kedua adalah LARC, IBM 1401, UNIVAC 3, UNIVAC SS80, UNIVAC SS90, UNIVAC 1107, Burrouhgs 200, IBM 7070, IBM 7080, IBM 1400, IBM 1600, CDC 160A, GE 635, GE 200.

Komputer Generasi Ketiga
Komponen transistor yang digunakan pada generasi kedua digantikan dengan integrated circuit. Hal ini karena transistor menghasilkan panas yang cukup besar yang dapat merusak bagian-bagian internal computer. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silicon kecil yang terbuat pasir kuarsa. Ilmuwan berhasi menemukan lebih banyak komponen kedalam suatu chip tunggal yang disebut semi konduktor. Akibatnya computer menjadi semakin kecil.
Kemajuan computer pada generasi ketiga lainnya adalah penggunaan system operasi (operating system). Sistem operasi ini memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentakdengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasikan memori computer. Selain itu, computer pada generasi ketiga juga memiliki cirri harga yang lebih murah dan penggunaan listrik yang lebih hemat.
Yang termasuk computer generasi ketiga adalah UNIVAC 1109, UNIVAC 9000, Burroughs 5700, Burroughs 6700, Burroughs 7700, GE 235, GE 600, CDC 3000, CDC 6000, CDC 7000, PDP-8 ,PDP-11.

Komputer Generasi Keempat
Pada computer generasi ini, tujuan pengembangan computer adalah mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Komputer sudah menggunakan Large Scale Integration (LSI). LSI dapat membuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Kemempuan untuk memasang banyak komponen kedalam chip telah mendorong menurunnya harga computer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisien, dan keterandalan computer. Ciri lain yang dimiliki computer generasi ini adalah dikembangkannya computer mikro yang menggunakan micro processor dan semiconductor yang berbentuk chip untuk memori computer.
Pada masa ini juga IBM mulai memperkenalkan Personal Komputer (PC) untuk penggunaan dirumah, kantor, dan sekolah. Computer pun melanjutkan evolusinyamenuju ukuran yang lebih kecil, dari computer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi computer yang dapat dimasukan kedalam tas (laptop), atau bahkan computer yang dapat digenggam (palmtop). Selain IBM perusahaan Apple-Macintosh mempopulerkan system grafis pada komputernya. Macintosh pun memperkenalkan penggunaan piranti mouse.
Yang termasuk computer generasi keempat adalah IBM 370, Apple 2, IBM PC/XT, IBM PC/AT, IBM PS/2, IBM PC/386, IBM PC/486, Pentium, Pentium 1, Pentium 2, Pentium 3, Pentium 4, AMD K6, Anthlon.

Komputer Generasi Kelima
Komputer generasi ini masih dalam pengembangan. Komponen yang digunakan adalah VLSI (Very Large Scale Integration). Komputer pada generasi ini akan dikembangkan kepada computer yang dapat menterjemahkan bahasa manusia, dan dapat melakukan diagnosa penyakit lebih akurat. Selain itu computer ini juga diramalkan dapat berpikir dan mempunyai perasaan seperti manusia.


Daftar Pustaka:
Supriyanto. 2006. Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. Bogor: Ghalia Indonesia Printing






Minggu, 01 Juni 2014

Tugas IBD : Manusia Dan Tanggung Jawab



MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
 
MANUSIA
A.    Pengertian Manusia
    Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya. Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik, afiliasi sosio-politik-agama, hubungan kekerabatan dan lain sebagainya.

TANGGUNG JAWAB
A.    Pengertian Tanggung Jawab
    Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
    Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau  perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertang­gung jawab.Disebut demikian karena manusia, selain merupa­kan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk ‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun teologis.
    Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial.Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai sclera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam ja­minan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak meng­ganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama. Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkait­an dengan konteks teologis.Manusia sebagai makhluk indivi­dual artinya manusia harus bertanggung jawab terhadap diri­nya (seimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya (sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia mentiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakin­annya terhadap suatu nilai.
    Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap Tuhan­nya, manusia sadar akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu manusia harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar manusia dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar.
    Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian.Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha melalui seluruh po­tensi dirinya. Selain itu juga orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan orang lain.
    Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewa­jiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1.     Kewajiban Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawab diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya undang-undang larangan membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.
2.  Kewajiban tidak Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung  jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan,  karena orang tersebut dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan karena ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku. Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang se­hubungan dengan masalah tanggung jawab adalah berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang yang bertanggung jawab itu akan mencoba un­tuk berbuat adil. Tetapi adakalanya orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya nilai-nilai yang dipegangnya dan runtuhnya keimanan terhadap Tuhan. Orang yang demikian tentu akan mempertang­gung jawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Karena hanya Tuhan lah yang bisa memberikan hukuman atau cobaan kepada manusia agar manusia mau mempertanggung jawabkan atas segala perbuatannya.

B.    Macam-Macam Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia akan menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, dikenal jenis-jenis atau macam-macam dari tanggung jawab.
1.     Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Menurut sifatnya manusia adalah makhluk bermoral. Akan tetapi manusia juga seorang pribadi, dan sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, angan-angan untuk berbuat ataupun bertindak, sudah barang tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut dihadapan orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah agar maanusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri manusia perlu diberi Tanggung Jawab.
2.     Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Usaha Pembelaan Negara
Pada hakikatnya upaya pembelaan negara bukan hanya berkaitan dengan mempertahankan negara saja, melainkan upaya memajukan bangsa dan negara. Oleh sebab itu, segala bentuk partisipasi yang member dampak positif bagi keutuhan, kemajuan, kejayaan, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara, merupakan wujud bela negara dari warganya.
·       Sebagai Anggota Keluarga
Upaya dari setiap anggota keluarga untuk saling berbagi, saling mendukung, saling menolong, dan saling mengasihi satu terhadap yang lain merupakan sikap yang dapat menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam keluarga.
Hal ini akan mewujudkan kebahagiaan lahir dan batin bagi keluarga tersebut. Kondisi keluarga yang rukun dan bahagia ini merupakan wujud partisipasi mereka dalam menciptakan ketenteraman dan kedamaian keluarga. Upaya menjaga ketenteraman dan kedamaian keluarga ini sudah merupakan bentuk partisipasi dalam upaya pembelaan negara dan lingkungannya.
·       Sebagai Pelajar
Pertisipasi dalam upaya bela negara bagi pelajar dapat diwujudkan dengan cara belajar dengan tekun dan penuh semangat untuk memperdalam iman dan takwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketekunan belajar tersebut akan berhasil mewujudkan generasi yang cerdas, beriman, bermoral, berwawasan luas, dan terampil untuk membangun bangsa dan negara di masa datang.
·       Sebagai Anggota Masyarakat
Saling bantu, tolong-menolong, tenggang rasa, dan menjaga keharmonisan hubungan, kerukunan antar anggota masyarakat merupakan hal-hal yang dapat mewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat. Kondisi yang tenteram dan damai dalam masyarakat menimbulkan perasaan aman bagi masyarakat dalam upaya bela negara dilingkungannya. Apabila kondisi masyarakat tidak rukun dan tidak aman, maka stabilitas keamanan negara akan terganggu. Oleh sebab itu, kesadaran untuk selalu menjaga keamanan lingkungannya merupakan bentuk bela negara di lingkungan masyarakat.
C.    Pengertian Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jwab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perrwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian bisa disebut juga sebagai rasa tanggung jawab.Manusia merupakan makhluk ciptakan Tuhan, sebagai manusia kita wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian tersebut berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.


REFERENSI
Agus D, dkk. Kewarganegaraan SMP Kelas IX. (Jakarta: Yudhistira, 2007)

Rabu, 30 April 2014

Manusia dan Kebudayaan

MANUSIA
1.     Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik, afiliasi sosio-politik-agama, hubungan kekerabatan dan lain sebagainya.( http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia).

2. Hakekat Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1   Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2     Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3     yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4    Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5       Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6      Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7       Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8    Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
(2http://id.aliseptiansyah.wordpress.com)

KEBUDAYAAN
1.     Pengertian Kebudayaan
Istilah budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.( Modul Mentari Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, (Jakarta: Graha Pustaka), hal.7.). Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai, norma, ilmu pengetahuan, keseluruhan struktur-struktur social, religius, dan lain-lain, serta pernyataan intelektual dan artistic yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.( Modul Mentari Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, (Jakarta: Graha Pustaka), hal.7).
2.     Unsur-Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat, menyebutkan ada tujuh unsure kebudayaan yang bersifat universal, yaitu :
11)     Peralatan dan perlangkapan hidup.
22)     Mata pencaharian hidup dan system ekonomi
33)     Sistem kemasyarakatan
44)     Bahasa
55)     Kesenian
66)     Sistem pengetahuan
77)     Religi
(Modul Mentari Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, (Jakarta: Graha Pustaka), hal.9.).

3.     Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu gagasan, aktivitas, dan artefak.
a.      Gagasan (wujud ideal)
Wujud idela kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak, tidak dapat diraba dan disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari budaya ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
b.     Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan system social. System social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
c.      Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,  perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat yang berbentuk benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling kongkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan lain.( Modul Mentari Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, (Jakarta: Graha Pustaka), hal.12-13).
4.     Hubungan Antarbudaya
Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia tidak menghilangkan budaya local. Disini terjadi perpaduan budaya antara budaya Hindu-Buddha dengan budaya local, sehingga terjadi akulturasi budaya. Hubungan antar budaya yang tidak hanya dalam bentuk akulturasi. Untuk lebih memahami tentang bentuk-bentuk hubungan antarbudaya, perhatikan uraian berikut.
a.      Akulturasi
Akulturasi adalah merupakan suatu fenomena yang timbul sebagai akibat dari adanya kontak secara langsung dan terus-menerus antara kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan berbeda-beda, sehingga menimbulkan adanya perubahan kebudayaan yang asli dari kedua masyarakat yang bersangkutan.
b.      Asimilasi
Asimilasi merupakan proses perubahan kebudayaan yang terjadi akibat membaur/berintegrasinya dua kebudayaan atau lebih sehingga cirri kebudayaan lama menjadi hilang. Adapun factor-faktor yang mendorong terjadinya asimilasi antara lain adanya :
1.     Demokrasi ekonomi pada masing-masing kelompok masyarakat
2.     Factor toleransi
c.      Difusi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, difusi adalah proses penyebaran atau perembesan kebudayaan dari satu pihak ke pihak lain. Adapun pengertian difusi menurut William A. Havilland, adalah penyebaran adat atau kebiasaan dari kebudayaan yang lainnya.
Terjadinya difusi melalui proses berikut.
1.     Melalui migrasi atau perpindahan penduduk dari satu daerah ka daerah lain. Pada saat perpindahan itulah unsur-unsur  kebudayaan yang bersangkutan ikut pindah dan berdifusi dengan kebudayaan setempat
2.     Unsur-unsur kebudayaan tertentu bisa menyebar terlepas dari masyarakat pendukungnya. Unsur-unsur ini dibawa orang lain dari tempat yang satu ke tempat yang lain secara beruntun sampai ketempat yang jauh.( Modul Mentari Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, (Jakarta: Graha Pustaka), hal.15-17.).

http://id.aliseptiansyah.wordpress.com
Modul Mentari Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, (Jakarta: Graha Pustaka)