Rabu, 30 April 2014

Manusia dan Kebudayaan

MANUSIA
1.     Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik, afiliasi sosio-politik-agama, hubungan kekerabatan dan lain sebagainya.( http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia).

2. Hakekat Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1   Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2     Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3     yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4    Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5       Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6      Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7       Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8    Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
(2http://id.aliseptiansyah.wordpress.com)

KEBUDAYAAN
1.     Pengertian Kebudayaan
Istilah budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.( Modul Mentari Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, (Jakarta: Graha Pustaka), hal.7.). Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai, norma, ilmu pengetahuan, keseluruhan struktur-struktur social, religius, dan lain-lain, serta pernyataan intelektual dan artistic yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.( Modul Mentari Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, (Jakarta: Graha Pustaka), hal.7).
2.     Unsur-Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat, menyebutkan ada tujuh unsure kebudayaan yang bersifat universal, yaitu :
11)     Peralatan dan perlangkapan hidup.
22)     Mata pencaharian hidup dan system ekonomi
33)     Sistem kemasyarakatan
44)     Bahasa
55)     Kesenian
66)     Sistem pengetahuan
77)     Religi
(Modul Mentari Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, (Jakarta: Graha Pustaka), hal.9.).

3.     Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu gagasan, aktivitas, dan artefak.
a.      Gagasan (wujud ideal)
Wujud idela kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak, tidak dapat diraba dan disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari budaya ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
b.     Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan system social. System social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
c.      Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,  perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat yang berbentuk benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling kongkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan lain.( Modul Mentari Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, (Jakarta: Graha Pustaka), hal.12-13).
4.     Hubungan Antarbudaya
Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia tidak menghilangkan budaya local. Disini terjadi perpaduan budaya antara budaya Hindu-Buddha dengan budaya local, sehingga terjadi akulturasi budaya. Hubungan antar budaya yang tidak hanya dalam bentuk akulturasi. Untuk lebih memahami tentang bentuk-bentuk hubungan antarbudaya, perhatikan uraian berikut.
a.      Akulturasi
Akulturasi adalah merupakan suatu fenomena yang timbul sebagai akibat dari adanya kontak secara langsung dan terus-menerus antara kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan berbeda-beda, sehingga menimbulkan adanya perubahan kebudayaan yang asli dari kedua masyarakat yang bersangkutan.
b.      Asimilasi
Asimilasi merupakan proses perubahan kebudayaan yang terjadi akibat membaur/berintegrasinya dua kebudayaan atau lebih sehingga cirri kebudayaan lama menjadi hilang. Adapun factor-faktor yang mendorong terjadinya asimilasi antara lain adanya :
1.     Demokrasi ekonomi pada masing-masing kelompok masyarakat
2.     Factor toleransi
c.      Difusi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, difusi adalah proses penyebaran atau perembesan kebudayaan dari satu pihak ke pihak lain. Adapun pengertian difusi menurut William A. Havilland, adalah penyebaran adat atau kebiasaan dari kebudayaan yang lainnya.
Terjadinya difusi melalui proses berikut.
1.     Melalui migrasi atau perpindahan penduduk dari satu daerah ka daerah lain. Pada saat perpindahan itulah unsur-unsur  kebudayaan yang bersangkutan ikut pindah dan berdifusi dengan kebudayaan setempat
2.     Unsur-unsur kebudayaan tertentu bisa menyebar terlepas dari masyarakat pendukungnya. Unsur-unsur ini dibawa orang lain dari tempat yang satu ke tempat yang lain secara beruntun sampai ketempat yang jauh.( Modul Mentari Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, (Jakarta: Graha Pustaka), hal.15-17.).

http://id.aliseptiansyah.wordpress.com
Modul Mentari Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, (Jakarta: Graha Pustaka)