Kamis, 21 November 2013

Pemuda dan Sosialisasi



Nama          : Kukuh Pambudi
Kelas          : 1IC09
NPM           : 24413878

Pemuda dan Sosialisasi

1.    Pemuda
Seperti yang kita ketahui bahwa pemuda merupakan bagian dari konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah nilai-nilai moral. Hal ini berdasarkan dari pengertian ideologis dan kultular. Didalam kehidupan masyarakat, peran pemuda dihadapkan kepada sebagai penerus cita-cita dan perjuangan suatu bangsa serta sebagai sumber insan bagi pembangunan suatu bangsa, kerena pemuda adalah suatu generasi yang pundaknya terbebani oleh bermacam-macam harapan serta cita-cita, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda merupakan generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangna dari generasi sebelumnya, generasi yang akan membangun dan membawa bangsanya berada di puncak dunia. Selain memikul beban-beban tersebut, pemuda dihadapkan oleh berbagai persoalan-persoalan yang diantaranya kenakalan remaja, kecanduan obat-obatan terlarang, keterbatasan lapangan pekerjaan dan masalah lainnya yang dapan membuat kehidupan masa depan mereka menjadi suram dan kadang tidak berguna lagi bagi suatu komponen masyarakat. Pemuda memiliki beberapa potensi-potensi yang sangat diharapkan oleh suatu bangsa untuk menjadi bangsa yang maju dan bermoral, potensi-potensi tersebut diantaranya adalah :
1.      Idealis dan daya keritis
2.      Dinamika dan kreatif
3.      Keberanian mengambil resiko
4.      Optimis dan penuh semangat
5.      Sikap kemandirian dan disiplin murni
6.      Terdidik
7.      Keanekaragaman dan kesatuan
8.      Patriotisme dan nasionalisme
9.      Sikap kesatria
10. Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
Proses kehidupan yang dialami pemuda tiap hari baik dilingkungan keluarga, sekolah, serta masyarakat memiliki pengaruh yang besar untuk dapat hidup di masyarakat. Prose itu bisa dikatakan sebagai istilah sosialisasi. Proses sosialisasi berlangsung semenjak usia anak-anak hingga mencapai titik kulminasi. Peran pemuda dalam kegiatan sosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat kini menurun secara drastis. Biasanya, kita melihat banyak pemuda ikut serta dalam kegiatan sosialisasi, namun saat ini banyak pemuda lebih suka ikut dalam kegiatan hiburan didunia maya dari pada dunia nyata. 

2.    Sosialisasi
Sosialisasi menunjuk pada sebuah proses yang membuat setiap kegiatan manusia menjadi selaras dalam setiap kehidupan yang dijalaninya di tengah-tengah masyarakat. Sosialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran untuk mengenal nilai nilai social yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat sehingga terbentuk sikap untuk berperilaku sesuai dengan perilaku masyarakat yang baik dan bermoral. Menurut Koentjaraningrat, Sosialisasi adalah seluruh proses di mana seorang individu sejak masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain yang hidup dalam masyarakat sekitarnya. Proses pembelajaran dilakukan secara bertahap, perlahan tapi pasti namun berkesinambungan. Proses pembelajaran berlangsung pada baberapa tahap berdasarkan lingkungannya antara lain sebagai berikut:
1.      Keluarga
Pertama-tama seorang anak mulai mengenal lingkungan di sekitar keluarganya, seorang anak mulai mengenal anggota keluarganya mulai dari ibu, ayah, dan saudara-saudaranya.
2.      Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
3.      Teman bermain
Teman bermain mempunyai pengaruh besar dan peran yang kuat terhadap pembentukan kepribadian seorang anak. Dalam teman bermain seorang anak akan bersosialisasi kepada temannya.
4.      Media massa
Media massa sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Besarnya pengaruh media massa sebagai proses pembelajaran ditentukan pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
5.      Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Sosialisasi erat sekali kaitannya dengan enkulturasi atau proses pembudayaan, yaitu suatu proses belajar seorang individu untuk belajar mengenal, menghayati, dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya terhadap sistem adat dan norma, serta semua peraturan dan pendirian yang hidup dalam lingkungan kebudayaan masyarakatnya.

3.    Sosialisasi Pemuda
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan mulai terbentuk cara berfikir, etika, sifat, dan kebiasaan-kebiasaan dalam hidupnya. Dengan demikian tingkah laku seseorang dapat dapat diketahui dan ditentukan melalui suatu proses sosialisasi. Dengan proses sosialisasi seorang pemuda akan belajar, bagaimana ia untuk dapat hidup ditengah-tengah masyarakat dan lingkungannya sebagai warga negara yang baik dan bermoral. Dari keadaan sebagai pemuda yang belum tersosialisasi menjadi seorang pemuda yang beradab dan bermoral. Dalam hal ini sosialisasi memiliki arti sebagai suatu media pembelajaran bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan dirinya ditengah-tengah masyarakat sebagai warga negara yang baik. Jadi kita sebagai seorang pemuda harus bersosialisasi kepada masyarakat, agar kita menjadi pemuda yang memiliki sifat terbuka dan kita akan belajar bagaimana untuk dapat hidup ditangah-tenagah masyarakat. Dalam melakukan sosialisasi kita harus bisa memilih, mana yang baik untuk kita tiru dan mana yang tidak baik untuk kita tiru karena karakter seseorang pemuda ditentukan dari cara dan dimana ia bersosialisasi. Kita sebagai pemuda merupakan harapan bangsa. Pemuda adalah pemilik masa depan bangsa. Betapa mensyaratkan nilai yang melekat pada kata pemuda. Pernyataan menarik tersebut memiliki konteks bahwa Indonesia adalah bangsa yang menemukan jejaknya. Sosok seorang pemuda selalu terkait dalam peran sosial, politik, dan kebangsaan. Itu dapat dipahami mengingat hakikat perubahan sosial politik yang selalu dicitrakan pada seorang pemuda. Citra pemuda Indonesia tidak terlepas dari catatan sejarah yang telah diukirnya sendiri.


Referensi:
http://pandanwulan.wordpress.com/